TEMPO.CO, New York
- Kehidupan setelah kematian selama ini hanya dianggap sebagai doktrin
agama. Namun kini ilmu pengetahuan menjelaskan kebenaran ranah agama
tersebut. Sebuah penelitian ilmiah terbaru menunjukkan kematian bukanlah
pemberhentian terakhir. Observasi ilmiah yang dilakukan menyimpulkan
kehidupan dan kematian ternyata berkorespondensi dengan "alam lain" (multiverse).
Paparan
ilmiah tersebut dijelaskan oleh teori ilmiah bernama biosentrisme.
Menurut teori ini, kendati tubuh dirancang untuk hancur sendiri, namun
ada sebuah 'energi' yang bekerja dalam otak, yaitu 'perasaan hidup'
mengenai 'siapakah saya'.
"Energi itu tidak musnah ketika manusia mati," tulis ilmuwan terkemuka dunia dan pengarang buku Biocentrism, Robert Lanza, Jumat, 25 Januari 2013. Teori sains tentang energi memang menjelaskan hukum kekekalan energi.
Menurut
Lanza, energi 'perasaan hidup' itu tak tercipta, tapi tak juga bisa
musnah. Lantas, apakah energi ini berpindah dari satu dunia ke dunia
lain?
Sebuah eksperimen yang belum lama ini dipublikasikan dalam jurnal Science memperlihatkan para ilmuwan bisa mengubah sesuatu yang sudah terjadi pada masa lalu. Lewat percobaan yang menggunakan beam splitter
(perangkat optik yang membelah berkas cahaya), partikel-partikel energi
diputuskan keberadaannya. Ternyata, dari situ dapat ditentukan apa yang
berlaku pada partikel ini pada masa lalu sehingga seseorang dapat
menyelami pengalaman di masa lalu.
Kaitan antara pengalaman dan
semesta ini melampaui gagasan-gagasan manusia mengenai ruang dan waktu.
Tapi biosentrisme sendiri menyatakan, ruang dan waktu bukan obyek sulit
seperti yang dibayangkan.
Teori ini menganalogikan waktu sebagai
udara yang sia-sia untuk ditangkap manusia karena memang tak pernah
bisa diraih. "Anda tak bisa melihat apa pun melalui tulang tengkorak
yang menyelimuti otak Anda," kata Robert Lanza. "Apa yang Anda lihat dan
rasakan sekarang adalah putaran informasi pada otak Anda."
Menurut
biosentrisme, ruang dan waktu semata-mata adalah alat penghimpun
informasi secara bersamaan. Karena itulah, dalam dunia yang tidak ada
ruang dan waktu, tak ada istilah kematian.
ANT | AMIRULLAH
sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/01/25/095456892/Sains-Jelaskan-Keabadian-Setelah-Kematian

Tidak ada komentar:
Posting Komentar